on the mudik

Ini adalah kami:

Ya, kami sedang berkumpul . Di malam takbir Idul Fitri kemaren, di sebuah tempat di tepi jalan. Kami sedang menonton lomba takbir keliling antar jemaah pengajian anak-anak tingkat kecamatan. Hebat kan?

Inilah mereka yang kami tonton:

Dan lain sebagainya tentunya. Lihatlah itu mereka:

Bergantian mereka menunjukkan aksinya, sampai semua kebagian, sampai semua peserta habis, sampai kemudian kami pun beranjak dari tempat itu.

Ya, kami lalu pergi ke surau kecil kami untuk mengumandangkan takbir:

Pagi pun lalu menjelang, menandai bulan baru dalam perhitungan Islam, bulan Syawal tanggal 1 yang merupakanHari Raya Idul Fitri, hari dimana kami saling memaafkan:

Untuk merayakan hari bahagia ini, tak lupa kami pun makan-makan. dan minum juga tentunya:

Juga bercanda, berbagi cerita dengan kawan lama yang kini sudah menjalani hidupnya masing-masing, dengan ceritanya masing-masing, dengan keluh kesahmnya masing-masing, dengan kebahagiaannya masing-masing…

Ah, seorang teman dalam blog ini pernah berkomentar bahwa sejarah itu lebih enak buat diceritakan ketimbang buat dialami. Ya, bahkan cerita tentang putus cinta yang dulu begitu sakit dirasa, kini jadi bahan tertawaan bersama-sama:

Kami mengunjungi banyak kerabat, teman dan saudara, untuk sekedar berbagi maaf, berbagi cerita dan kadang berbagi angpaw. Kami pun lelah dibuatnya…

Ya, pesta pun akhirnya selesai juga:

Selamat kembali ke rutinitas:

24 komentar pada “on the mudik”

  1. 😆
    kaget gambar terakhirnya kok kerokan..hahaha..
    kebanyakn makan tu pasti, jadinya masuk angin *loh, apa hubungannya*
    hehehe..
    Met Idul Fitri…

  2. Mohon Maaf lahir dan Batin juga..
    Dapat salam dsari Maldini, katanya terima kasih atas dukungan para pendukung Milan di Indonesia.. He..He..
    Foto No 3: ih kok seperti logo MU.. Itu dimana yang jelas bukan di Padang kan???

  3. he.. he..
    foto diatas memang bukan di Padang tapi diambil pada malam lebaran di sebuah lokasi yang kurang lebih setengah jam perjalanan dari kota Jogja, tepatnya ketika anda ke arah Solo di daerah Klaten ada sebuah pertigaan yang namanya Protelon Bangjo Mbendogantungan, nah dari situ belok kanan kurang lebih 3 kiloan lah..
    Hidup maldini!!!

  4. jaman skarang dah jarang liat orang takbiran di mesjid. seringnya malah pada muter kaset takbiran ckckckck… manusianya pada sibuk belanja sih!

    wuih… foto yang terakhir ituw lho.. hihihhi… ah gak mau komen soal ituw. cuman mo bilang met lebaran. maaf lahir bathin. lam kenal aja deh 🙂

  5. @bunda lanang: lam kenal juga bininye bangpay.., he.. kalo pakde tukang becaknya tau fotonya tak templekke neng internet pasti diketak sirahku ya..? eh, jangan bilang ke dia loh ya?

    @gajah_pesing: tapi yang nato baru dalam taraf belajar, makanya baru bisa buat gambar tulang rusuk..

    @aRuL: semoga begitu adanya..

    @Elys Welt: tenang aja jeng, tukang keroknya propesional kok, ahli dalam segala jenis kerok mengerok, ngerok ning pinggir kali, theot theblung… (halah)

    @easy: itulah yang namanya kreativitas…

    @arhies: weh, jadi horor dong om…

    @okta sihotang: wah.. iya

    @radenmasnews: njih mas, pokoke keep on yess…

  6. @presty larasati: ge ge ge, abis bumi makin panas bin summuckz seh mbak..?

    @couz’: tengkyu tentunya..

    @kang andy: itu body painting dengan bahan bal dan sem, du lalu it re dan ceh..

    @missjutek: he2…

  7. Cerita tentang putus cinta yang dulu begitu sakit dirasa, kini jadi bahan tertawaan bersama-sama. “kisahnya yang bawa hp”

Tinggalkan Balasan ke Gusti Dana Batalkan balasan